Wednesday, December 22, 2010
Friday, October 15, 2010
Waiting, Hoping, Existing
Lama aku menanti
Menantimu yang tak kunjung kembali
Menantimu yang berjanji selalu berada di dekatku
Menantimu hingga partikel terkecil dalam tubuhku
Hari berganti
Namun tak kunjung kau kembali
Hanya dapat menatap kosong sesuatu yang berada di depanku
Tak dapat berpikir, tak dapat bersua
Aku terus menanti
Menantimu seolah-olah akan mendapat uluran tanganmu berada di hadapanku
Menantimu seolah-olah dapat melihat senyummu dari ujung mataku
Menantimu sehingga aku seolah-olah gila akan dirimu
Kata menanti menjadi kata favorit dalam kamusku sekarang
Ya menanti
Menanti uluran tanganmu yang tak lebih hanya sekedar untuk memelukku
Menanti, menanti dan menanti, itulah pekerjaan yang selalu menyita perhatianku
Sunday, August 22, 2010
Ingin rasanya menjauh namun tak daya hati bertahan dan berkata JANGAN LAKUKAN!! Kadang saya berpikir "Apa aku sebodoh itu?" namun aku tetap saja melakukannya. Kebodohan yang kuulangi lagi dan lagi tanpa henti. Entah apa yang saya pikirkan. Sering saya merasa "Ini yang ku mau?" tapi tetap saja pada akhirnya hanya diam tak melakukan apa-apa.
Saturday, July 31, 2010
.
Friday, July 2, 2010
Mahluk Malam
Thursday, July 1, 2010
HIDUP
Semuanya terampas begitu saja,
Seakan-akan semuanya gelap.
Aku hanya termenung senyap
Tiada kata-kata yang dapat kuungkapkan
Apa ini yang dikehendaki?
Seharusnya begini jadinya?
Terdiam
Berduka
Keinginan bebas terampas begitu saja
Pada akhirnya terkurung dalam sebuah kurungan yang menyakitkan.
Memandang langit
Hanya melihat kawan-kawanku terbang bebas
Ingin keluar dari kurungan ini
Namun apa daya tenaga tak ada
Hanya menatap kosong
Berharap seseorang datang menolong
Namun pada akhhirnya kekosongan menang
Gelap
Dingin
Membekap dan menjadi satu di dalam tubuh
Semua angan-angan
Hanyalah harapan kosong belaka
Yang tak berharga
Dan tidak berarti sama sekali.
Ingin menangis,
Namun tak kunjung air mata mengalir membasahi pipi
Hanya dapat tersenyum masam
Mamikirkan keadaan esok hari yang kelabu
Semuanya bagaikan seekor burung yang mencari penghiburan
Pelarian dari kenyataan yang pahit
Menutupi kesedihan yang di punya dihadapan semua orang
Mencari tempat pelarian yang aman.
Aman dari semua masalah
Aman dari keberadaan semua
Aman dari semua kesedihan
Aman dari penderitaan
Namun semua itu hanyalah sebuah realita palsu
Realita palsu yang dibuat untuk menutup diri dan hati
Realita palsu yang dibuat untuk hanya dapat menghibur dirinya
Realita palsu dalam hidup yang tak berguna
Kosong
Bagaikan kerang yang meninggalkan rumahnya
Tak berisi
Tak bermakna
Realita hidup lebih sakit dari pada realita palsu
Realita palsu yang diciptakan semua orang hanya untuk melindungi dirinya yang rapuh
Kuat di luar
Rapuh di dalam
Begitulah hidup
Tidak ada yang di tengah
UNGKAPAN HATI
Sebenarnya berapa harga kami dimata kalian?
Seribu, duaribu, tigaribu atau malah tidak ada harganya sama sekali?
Semua yang ada,
Semua yang kita lakukan bersama
Apakah artinya itu.
Apakah itu hanya topeng penutup muka yang kau pakai
Kemana semua kenangan itu?
Begitu mudah melupakan
Tapi begitu susah untuk mengukir dan menorehkannya kembali
Jerih payah terbuang sia-sia.
Tawa dan canda
Semua itu tergantikan dengan sunyi yang mencekam
Bagaikan sang kegelapan datang
Hendak menjemput kita semua datang ke dalam kegelapan
Panas dada ini
Seperti ada kompor yang menyala dengan kencangnya
Menghanguskan taman impian di dalam hati
Hancur menjadi abu
Ingin kukembalikan semua
Seperti semula
Hanya semula
Dan untuk semuanya
Kegelapan malam mencekam datang padaku
Mengetuk jendela kamarku saat ku tertidur
Lalu mencekikku untuk kesekian kalinya
Dalam rasa dendam terpancar jelas melewati kedua mata
Berat,
Nafasku perlahan terhenti
Aku mencoba untuk berteriak
Menangis,
Aku bahkan meraung tiada henti,
Namun tak satupun panas di dadaku ini mereda
Malah api serasa menyulut masuk hendak menghancurkan tubuhku juga
Kurasakan sesuatu
Amarah dan Dendam
Kenapa?
Kenapa setiap kepala yang melewatikupun
Tak satupun yang memandangku
Aku tersenyum,
Senyum sedih mengiris hati
Hatiku tersayat
Melihat tak satu orangpun melihatku
Haruskah aku maju
Maju untuk mengajukan congorku
Membuktikan bahwa kami sama
Apa artinya sebuah kehormatan
Apa artinya di hormati
Yang penting adalah apa yang kita lakukan
Untuk diri sendiri dan sesame
Dimana letak sang hati mungil
Ketika ego lebih menang daripada hati nurani
Ketika dendam menguasai diri
Ketika hasrat jiwa tidak terpuaskan
Luka,
Mampukah luka yang kau torehkan ini sembuh
Tidak!!
Tidak akan sembuh..
Mungkin luka fisik dapat sembuh
Namun luka sang hati mungil tak mungkin sembuh dengan mudah
Sehebat itukah kemampuan ego
Untuk membuat perpecahan di antara dua dunia yang berbeda.
Dimana hatiku galau dan gundah
Sedangkan hatimu panas dipenuhi dendam
Semudah itukah kau mengucapkan kata “SHUT UP”
Semudah itu jugakah kau melupakan sebuah kenangan
Semudah itukah kau bilang “BENCI”
Semudah itu jugakah kau tak melihatku
Berdiri dan menanti dengan uluran tangan
Memeluk dan merangkulmu kembali.
DEspair
Sesak,
Nafasku terasa berat
Rasanya paru-paruku menggerutu
Mencari udara yang dapat masuk ke dada
Gelap,
Ingin rasanya aku berteriak
Namun ada yang menawanku,
Mencekalku agar tidak berjalan maju.
Ku coba meraihnya,
Cahaya putih kecil yang mencoba menenangkanku.
Hilang,
Bagaikan sang surya bersembunyi
Dan rembulan yang timbul menggantikannya
Hampa,
Terlupakan
Kecil,
Bagaikan sebuah batu dijalan
Tak dipandang,
Teracuhkan,
Terkucilkan
Seolah-olah tak ada disana
Ingin rasanya berteriak agar di lihat.
Namun tak ada yang kunjung menengok
Kenapa?
Seumur jangung bukanlah suatu batasan dan alasan.
Harapan,
Kami tidak akan mau ditundukan dengan mudah
Akan terbukti
Suatu saat nanti
Bagaikan singa yang terbangun dari tidur
Mengaum dengan keras
Menunjukkan pada semua
Bahwa kami ada dan nyata
LANGKAH
Hitam… Putih…
Besar… Kecil…
Kuat… Lemah..
Gelap… Terang…
Adil?? Curang…
Apa yang sebenarnya ku cari??
Dunia seperti apa?
Seperti saat ini??
Atau dunia di mana aku dapat bebas melakukan apa yang aku mau?
Gelap…
Dimana aku harus melangkah sekarang??
Aku akhirnya melihatnya cahaya itu… Selangkah demi selangkah aku berjalan menuju ke arahnya.. Sebuah cahaya kecil berada tak jauh dari tempatku berada sekarang, cahaya itu membuatku penasaran bukan kepalang… Namun semakin kudekati cahaya itu semakin cahaya kecil itu pergi menjauh… Tiba-tiba kegelapan yang pekat datang menyergapku.. aku menengok ke
“Dimana kamu cahaya kecil??” panggilku dalam kegelapan itu. Berharap cahaya itu akan datang padaku. Aku menunggu selama beberapa menit mungkin lebih tetapi cahaya itu tidak muncul sama sekali…
Ketika aku mulai merasa putus asa tiba-tiba kulihat cahaya itu.. Kecil… Putih… Itu dia!!! pikirku sambil melonjak kegirangan.. Kali ini aku tidak mau ragu-ragu lagi… Akan kudekati cahaya itu pikirku. Kali ini aku berlari mengejarnya… Tanpa sadar sekelilingku mendadak berubah menjadi biru… Mulanya aku binggung..
Apa yang terjadi?? Dimana aku?? Saat tersadar aku berada di ketinggian yang sangat tinggi… Aku panik… Saat kulihat kebelakang, kearah punggungku, kulihat ada sepasang sayap yang timbul dari
Akhirnya… akhirnya aku dapat terbang…!!! Namun dimana aku sekarang?? Negeri Dongeng?? Apa ini kenyataan? Ah.. Persetan dengan semua itu!! Yang penting sekarang aku bebas!!. Ku manfaatkan kesempatan itu. Aku terbang ke berbagai tempat yang kuingini… Aku benar-benar menjelajahi tempat itu… Tempat itu terasa asing namun terasa sangat damai dan menyenangkan. Aku senang sekali. Rasa senang yang tidak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata. Namun, kesenangan itu hanya sementara.
Tiba-tiba semuanya menjadi gelap… Arrhhh… Apa yang terjadi??? Kemana semua warna itu.. Kemana dunia itu?! Aku menengok kesana kemari yang terlihat hanya warna hitam kelam… Aku pun melihat kearah punggungku. Baik.. sayapku masih ada.. aku masih dapat terbang! Namun aku pun juga terkejut. Aku melihat ada sekelibat bayangan hitam mendatangiku. Akupun terbang dengan cepat namun kecepatanku tidak dapat menandinginya.
Tamatlah riwayatku…..pikirku pasrah.. Bayangan hitam itu semakin mendekat dan terus mendekat… Tiba-tiba kulihat lagi cahaya kecil itu… Terbang kian kemari seperti menari dan membangkitkan semangatku lagi. Aku pun mengerahkan seluruh tenagaku untuk dapat terbang lagi kearah cahaya itu..
Sedikit lagi… Berjuanglah… kau pasti bisa… hanya kata-kata itulah yang terlintas di dalam benakku. Saat aku mendatangi cahaya itu kejadian itu muncul lagi… Kali ini aku tak lagi terkejut… Aku tak lagi mempunyai sayap.. Namun aku berada di atas awan.. Dari
Kali ini aku bertahan di dunia ini cukup lama… aku sangat senang dan mulai dapat beradaptasi dengan semuanya… Namun saat aku sudah mulai kerasan, tiba-tiba kegelapan itu muncul lagi… Kali ini aku tidak menyerah… Aku berlari sekuat tenaga untuk dapat menjauh dari kegelapan itu..
Aku tidak mau kesana!!! Teriakku dalam hati. Aku berusaha melakukan apa yang ku bisa… Tapi sayang kegelapan itu menangkapku… tidak mau melepaskan aku dari warna pekatnya… Aku pun kembali kedalam kegelapan itu lagi…
Aku merasa kesepian… Pada akhirnya aku pun hanya diam terduduk tidak melakukan apa-apa… Aku merasa kosong… Semua kegembiraan rasanya terengut dari dalam tubuhku… Ingin menangis namun aku tidak boleh menunjukkan kelemahanku atau kegelapan itu semakin lama semakin memasukanku jauh ke dasar.
Aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa… harapanku sudah pudar… Tak ada lagi yang kuinginkan hanya kebebasan dan keadilan… Hingga suatu hari ada seseorang yang benasib sama denganku… Ia pun ditelan oleh kegelapan… namun ada suatu perbedaan besar antara dia dan aku.. Suatu perbedaan yang mencolok…
Ketimbang aku yang hanya diam terhadap kegelapan, orang ini memiliki sesuatu yang lain.. Aku pun menghampirinya. “Apa yang kau lakukan???” tanyaku datar. Ia melihatku terkejut.. Lalu ia pun memberikanku senyuman… Aku bingung..
Aku pun bertanya sekali lagi. “Apa sih yang sedang kau lakukan?? Taukah kamu kalau tidak ada jalan keluar dari kegelapan ini?.” Ia hanya diam berpikir… Aku semakin penasaran akan sikapnya. Aku pun hanya mengamatinya.. Nampaknya ia belum menyerah untuk dapat keluar dari kegelapan itu.. Ia berusaha dengan keras memikirkan jalan keluar dari kegelapan itu..
Entahlah sudah berapa lama aku memperhatikannya lama-kelamaan rasa yang telah lama hilang dari diriku kembali muncul… Harapan… kata-kata itu begitu indah di dengar. Sudah lama aku melupakannya. Namun, saat ini seolah-olah aku mendengarnya lagi.. Kata-kata itu… Ku pikir kata-kata itu sudah ku buang dan ku lupakan sejak aku terdampar dalam kegelapan tak berujung ini.
Aku pun tersadar dari lamunanku… Lalu aku memperhatikannya lagi. Semangatnya untuk dapat keluar dari tempat ini tidak kurang sedikit pun… Aku pun berang.. Entahlah pada diriku sendiri atau padanya yang mempunyai sesuatu yang tidak aku punyai.
“Hei!! Kau mendengarku??” kataku sambil membalikkan badannya, menghadap pada ku.
Lagi-lagi ia hanya tersenyum. “Baiklah jika kau tak mau menjawab. Asal kau tahu saja aku sudah terkurung di dalam kegelapan ini lebih lama dari pada dirimu.. Sudah semua cara aku tempuh tapi tak ada hasil…NIHIL…” kataku mulai sewot sendiri..
Sebenarnya aku mengharapkan sebuah jawaban tapi lagi-lagi ia hanya tersenyum.. pada akhirnya aku tersadar bahwa aku bisa keluar dari kegelapan ini.. Usaha dan keyakinan akan mengeluarkanku dari kurungan kegelapan ini… Aku pun memandangnya… Sosok itu.. Karena dialah aku mulai menyadarinya. Jalan keluar dari tempat terkutuk ini.
Tiba-tiba aku melihat cahaya putih itu kecil, mungil, berpendar jelas di sebelahku. Hangat. Itulah yang kurasakan sekarang. Aku pun tersadar dari tidurku yang panjang.
Putih.. itulah warna pertama yang kulihat pertama kali aku membuka mata… Aku menengok ke sebelahku tampak sosokmu yang menyelamatkan diriku..
“Terima kasih” kataku lemah. Rupanya sudah hampir 2 minggu aku terkapar di Rumah Sakit. Sosok itu lagi-lagi hanya tersenyum. Aku tidak akan melupakanmu, pikirku dalam hati. Senyum itu adalah senyum yang membuatku tersadar akan sesuatu yang sangat penting yaitu kemauan dan usaha untuk dapat bangkit berdiri dan berjalan maju. Bagaimanapun sulitnya rintangan yang dihadapi. Aku harus terus maju.
Boredom
I was in this place Waiting Doing nothing Fell in the deep boredomness Just watching and listening to a group that discussing some ...
-
Setiap penjuru dunia memiliki bahasanya sendiri Hanya aku, kamu dan semua manusia yang mengerti Setiap perkataan selalu diakhiri dengan...
-
Apakah sebuah kesalahan kecil dimatamu adalah sesuatu yang harus dibesar-besarkan? Ataukah kau berharap seseorang tidak boleh melakukan kesa...
-
Kehampaan datang silih berganti Membuatku bingung bukan kepalang Hanya berharap menghilang ketika kehampaan itu menyelimuti diri Selalu bert...