Kau bertanya padaku
Akupun menjawab
Kaupun bertanya lagi padaku tentang hal yang sama
Akupun menjawabnya dengan sabar
Sekali lagi kau bertanya tentang sesuatu yang sama
Akupun mulai enggan untuk menjawab
Namun kau terus bertanya padaku
Akupun mulai mengabaikannya
"Masa bodo!" otakku menjerit karenanya
Namun ia terus menerus menerorku dengan pertanyaan 'pentingnya'
Aku hanya diam tak bergerak
Malas meladeni orang 'ajaib' seperti dirinya.
Ia tak kunjung sadar dan terus bertanya
Bagai beo yang tidak diajari kata-kata baru dari majikannya
"Cukup!" jerit kepalaku sambil meledak-ledak
Meninggalkan rasa kesal yang teramat sangat
Api mulai berkobar di dada
Tak bisa kupadamkan dengan cepat
Ingin rasanya aku mencabik-cabik dirinya
Namun semua hanya ada dalam anganku
BATAS KESABARANKU SIRNA
MENYISAKAN API BERKOBAR
DAN HATI YANG TERBAKAR
HABIS SUDAH KESABARANKU
LEBIH BAIK KAU MATI!
No comments:
Post a Comment